Kisah Sejarah dan Asal Usul Ayam Bakar sebagai Warisan Kuliner Nusantara
Siapa yang tidak suka dengan ayam bakar? Makanan yang satu ini memang menjadi favorit banyak orang, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia. Tetapi, tahukah Anda bahwa ayam bakar sebenarnya memiliki kisah sejarah dan asal usul yang menarik sebagai warisan kuliner Nusantara?
Menurut sejarah, ayam bakar pertama kali dikenal di Nusantara pada masa kerajaan Majapahit. Ayam bakar menjadi salah satu hidangan istimewa yang disajikan kepada para raja dan bangsawan. Proses memasak ayam bakar pada masa itu menggunakan teknik tradisional dengan memanggang ayam di atas bara api.
Dalam buku “Sejarah Kuliner Nusantara” karya Pak Bondan Winarno, beliau mengungkapkan bahwa ayam bakar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Indonesia. “Ayam bakar adalah salah satu warisan kuliner Nusantara yang terus dijaga kelestariannya hingga kini,” ujar Pak Bondan.
Selain itu, ahli sejarah kuliner, Ibu Ratna Kartadjoemena, juga memberikan pandangannya tentang asal usul ayam bakar. Menurut beliau, ayam bakar merupakan hasil akulturasi budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa Tionghoa. “Teknik memasak ayam bakar yang menggunakan rempah-rempah khas Nusantara dipengaruhi oleh masakan Tionghoa, sehingga menciptakan citarasa yang khas dan lezat,” kata Ibu Ratna.
Hingga kini, ayam bakar tetap menjadi makanan favorit banyak orang. Berbagai rumah makan dan warung ayam bakar tersebar di seluruh Indonesia, menawarkan berbagai varian rasa dan bumbu yang menggugah selera. Dari ayam bakar pedas hingga ayam bakar manis, semua bisa dinikmati sesuai selera masing-masing.
Dengan begitu, tidak salah jika ayam bakar dianggap sebagai salah satu warisan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan. Kisah sejarah dan asal usulnya yang kaya akan cerita dan nilai-nilai budaya membuat ayam bakar menjadi lebih dari sekadar hidangan lezat, tetapi juga identitas dari keberagaman kuliner Indonesia. Semoga kelezatan ayam bakar tetap terjaga dan terus menjadi bagian dari kekayaan kuliner Nusantara yang turun-temurun.